Cari Blog Ini

Halaman

Dari Pasir Menjadi Mutiara

Kisah si anak kerang yang membalut pasir penderitaan menjadi mutiara kemuliaan.

Pada suatu petang yang sendu seekor anak kerang di dasar laut datang mengadu dan mengaduh kepada ibunya. Sebutir pasir tajam bagai sembilu, memasuki tubuhnya yang merah dan lembek.

"Anakku" kata sang ibu sambil mencucurkan air mata, "Tuhan tidak memberikan kepada kit - bangsa kerang - sebuah tanganpun, sehingga ibu tak bisa menolongmu. Sakit sekali, ibu tahu anakku. Namun terimalah itu sebagai takdir alam. Jadi, kuatkanlah hatimu, Nak. Jangan lagi terlalu lincah. Kerahkan semangatmu untuk melawan rasa ngilu itu. Tegarkan jiwamu untuk menanggung nyeri yang menggigit. Balutlah pasir itu dengan getah perutmu. Hanya itu yang bisa engkau perbuat anakku, bujuk ibunya dengan lembut namun pilu.

Si anak kerang itu pun mencoba menuruti nasihat bundanya. Ada hasilnya memang, namun perih-pedih tak alang kepalang. Kadang di tengah erang kesakitannya, ia meragukan nasihat ibunya. Namun tak ada pilihan lain. Ia terus bertahan. Dan dengan banyak air mata ia berusaha tegar, mengukuhkan hati, menguatkan jiwa, berbulan-bulan lamanya.

Tanpa disadarinya, sebutir mutiara mulai terbentuk di dalam dagingnya. Makin lama makin halus. Kian lama kian bulat. Dan rasa sakit pun semakin berkurang. Mutiara itu semakin menjadi. Kini, bahkan rasa sakitnya pun terasa biasa. Dan ketika masanya tiba, sebutir mutiara besar, utuh dan mengkilap akhirnya terbentuk sempurna.

Si anak kerang berhasil mengubah pasir menjadi mutiara. Deritanya berubah menjadi mahkota kemuliaan. Air matanya kini menjadi harta yang sangat berharga. Dirinya sekarang, sebagai bentukan nestapa, lebih berharga daripada sejuta kerang lainnya yang cuma disantap orang di bawah naungan tenda di pinggir jalan yang bertuliskan "Sedia Kerang Rebus". Kristal kekecewaannya kini telah menjadi perhiasan mahal dan bergengsi tinggi di leher-leher para perempuan kaya yang menambah kejelitaan mereka..

Inilah pesan terpentingnya : Bahwa kesulitan, penderitaan, dan kekecewaan dapat mengubah orang biasa menjadi luar biasa. Inilah yang terjadi pada orang-orang besar seperti Siddharta Gautama, Abraham Lincoln, Mahatma Ghandi, A.H. Nasution, Corazon Aquino, Kim Dae Jung, atau Nelson Mandela......

(Jansen H. Sinamo)



8 comments:

Blogger Ceria mengatakan...

wah, inspiratif banget ceritanya.. ^^

delvita mengatakan...

cerita yang sangat inspiratif

tips beli rumah mengatakan...

hebat ya,.ceritanya sanagt menyentuh sekali

SFA mengatakan...

Info untuk blogger yang selama ini telah menjadi sahabat setia Marlon (pemilik blog ini) bahwa pada tgl 17 November 2010 pukul 03.00 WIB sahabat kita ini telah kembali ke pangkuan Allah. Almarhum meninggalkan seorang istri dan seorang anak yang masih kecil.

Setelah berjuang selama hampir setahun melawan kanker...

Sahabat kita telah begitu tegar menghadapi penyakit yang mematikan ini..

Kawan..sesungguhnya kanker tidak mengalahkanmu, kamu telah membuktikan semangat dan ketegaranmu dengan penuh canda dan senyum dapat mengecilkan arti kanker bagi banyak orang..

Selamat jalan kawan...semangatmu memberikan arti yang begitu besar bagi orang-orang yang mengenalmu...

Selamat jalan Marlon...

Peluang Usaha di rumah mengatakan...

inspiratif, thanks

ado mengatakan...

bagus ceritax...

Menyembuhkan Herpes mengatakan...

insfiratif banget

akhbar mengatakan...

sungguh menakjubkan

Posting Komentar | Feed



 
^

Powered by BloggerPojok Santai by UsuárioCompulsivo
original Washed Denim by Darren Delaye
Creative Commons License