Cari Blog Ini

Halaman

Mengembalikan Jati Diri Bangsa

Mengembalikan jati diri bangsa, kalimat ini sepertinya sangat pas untuk menyikapi berbagai hal yang terjadi akhir-akhir ini.

Akhir-akhir ini kita sering mendengar berita mengenai klaim Malaysia terhadap berbagai budaya Indonesia, mengenai Ambalat, hinaan terhadap lagu 'Indonesia Raya' yang syairnya diganti, video penyiksaan aparat Malaysia terhadap TKI, dll. Saya pribadi merasa gemas dengan kelakuan tetangga kita ini. Sangat-sangat mengusik sekali. Ada apa dengan Malaysia ? Mengapa sampai seberani itu kepada kita? Apa yang salah pada kita ? Apa tindakan kita? Semua pertanyaan ini berkecamuk di kepala ini.....

Apakah ini merupakan upaya Malaysia yang sepertinya berambisi sekali menjadi 'Trully Asia'? Dengan mendompleng budaya kita pada iklan-iklan promosi pariwisata mereka dengan harapan malaysia akan menjadi pintu masuk ke Asia dan menjadikan Malaysia 'ikon' Asia Tenggara? Bagaimana menurut anda?

Tapi, mengapa mereka berani sejauh itu ? Bahkan sampai mengusik Ambalat. Apakah mereka menganggap enteng Bangsa Indonesia? Untuk pertanyaan yang satu ini, saya hampir bisa menjawab 'IYA'. Karena faktanya kita secara ekonomi dan SDM (maaf sebelumnya pada yang tidak setuju) dapat dikatakan tertinggal dari tetangga satu ini. Walaupun dahulu mereka pernah bergantung kepada kita dan segan.

Kita sebagai Bangsa Indonesia sedang 'diuji' oleh negara yang tak lain adalah tetangga sendiri dan yang katanya satu rumpun. Mari kita lihat positifnya, inilah saatnya kita perlu mengembalikan jati diri bangsa kita, mulai untuk mengembangkan rasa cinta tanah air dan budayanya, karena kita memang sebenarnya bangsa yang besar dengan berbagai macam suku bangsa dan budayanya. Ya... Kita memang negara kaya. Malaysia bukan apa-apa.

Saya merasa senang apabila melihat berbagai reaksi yang dilakukan oleh masyarakat kita antara lain para penyandang cacat yang protes di kedubes Malaysia, protes ribuan pelajar di Wonogiri dan berbagai bentuk protes lainnya, seperti lewat media internet. Ternyata sangat banyak yang terusik, berarti rasa kebangsaan kita tidak pudar. Saya bukan orang Bali yang 'tari pendet'-nya sedang didompleng, tapi mengecam Malaysia karena saya Orang Indonesia. Keterlaluan!

Menurut saya inilah salah satu momentum yang dapat kita pakai untuk mengembalikan jati diri bangsa. Ayo bangkit, jangan baru bisa mimpi.... seperti kata negara tetangga kita yang lain yang sangat menghormati kita 'Republik Mimpi'. Saya percaya bahwa 'Bangsa kita adalah bangsa yang besar!'

Sudah lama tahu, bahwa ada kontes SEO mengenai mengembalikan jati diri bangsa, tapi kurang tertarik untuk mengikutinya. Sampai akhirnya terusik juga mengenai berbagai klaim dari Malaysia, tetangga terdekat kita yang katanya masih satu rumpun. Akhirnya saya merasa punya momentum untuk ikutan, meramaikan kontes ini. Seperti yang diberitakan di beritajitu.com, setidaknya ada 21 milik Indonesia yang diklaim oleh Malaysia.

Akhirnya nyebur juga untuk ikutan kontes SEO ini, karena keyword-nya "mengembalikan jati diri bangsa" sangat menggoda. Hmm... "MERDEKA!".
[....]



 
^

Powered by BloggerPojok Santai by UsuárioCompulsivo
original Washed Denim by Darren Delaye
Creative Commons License